Ridlwan menjelaskan, Presiden Jokowi sama sekali tidak mencabut fungsi Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai lembaga intelijen. Dia menilai Jokowi justru sangat peduli dengan BIN.
"Jadi, tetap koordinasi di BIN, mungkin Presiden meminta Menhan karena memang forumnya kan rapat Kementerian Pertahanan, tuan rumahnya Menhan, jadi wajar saja disebut," kata Ridlwan.
Menurut Ridlwan, prestasi-prestasi BIN juga perlu diketahui masyarakat secara luas agar BIN berdampak positif di publik.
"Mungkin sudah saatnya ada semacam tim juru bicara BIN yang cerdas dan bisa berkomunikasi baik dengan masyarakat, juga paham dengan gaya kepemimpinan Presiden Jokowi," katanya.