Hermawan dijerat dengan perkara kejahatan terhadap martabat presiden dan wakil presiden lantaran ucapannya saat demonstrasi di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, pada 10 Mei 2019. Pernyataannya itu menjadi viral di media sosial.
Dalam video itu, Hermawan tampak sedang berada di kerumunan massa aksi bersama Ina Yuniarti. Ina adalah orang yang menyebarkan video itu ke dunia maya hingga viral. Alhasil, dia harus menjalani proses persidangan dengan perkara informasi dan transaksi elektronik (ITE).
Ina terlebih dulu disidangkan di PN Jakpus. Majelis hakim memvonis bebas ibu tiga anak itu. Ina dinyatakan tidak bersalah terkait kasus yang menyeret Hermawan.