Agar bisa berdampingan dengan manusia yang memiliki perbedaan khususnya dalam hal agama, menurutnya perlu memasuki dimensi spiritualnya.
Menurutnya, manusia zaman sekarang kerap kali mematerialisasi wujud tuhan. Padahal, wujud tuhan tidak bisa ditafsirkan secara tepat oleh nalar manusia.
"Sehingga Tuhan yang maha sempurna dimaterialisasi jadi terbatas, kalau sudah kita miliki tidak bisa dimiliki orang lain," ujarnya.
Menurut agama Islam, Abdul Munir menyebutkan Tuhan tidak bisa dicitra seperti apa. Dengan demikian, setiap individu mempunyai hak untuk mencitrakan Tuhan sesuai keyakinan mereka masing-masing.
"Kita harus menghormati itu, dengan jalan begitulah kita bisa hidup bersama dengan yang lain yang berbeda," katanya.