Melengkapi profil Budi Hartono dengan banyaknya aset dan harta yang ia miliki, ia dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia oleh majalah Forbes.
Semua kekayaan Budi Hartono berawal dari ayahnya, Oei Wie Gwan. Kala itu, sang ayah membeli sebuah perusahaan tembakau yang hampir bangkrut.
Perusahaan itu pun diberi nama Djarum. Nama tersebut terinspirasi dari jarum sebuah gramofon dan resmi didirikan oleh Oei Wie Gwan pada tanggal 21 April 1951 di Kudus, Jawa Tengah.
Oei Wie Gwan meninggal pada tahun 1963. Kemudian, PT Djarum dilanjutkan bersama dengan kakaknya, yakni Michael Hartono yang saat itu berusia 22 tahun.
Mereka pun sukses membawa Djarum menuju posisi puncak. Bahkan, pada tahun 1972, perusahaan ini mulai mengekspor produksinya.
Melalui Djarum Grup, Budi Hartono mulai mengembangkan bisnisnya di bidang elektronik, yaitu Polytron. Tidak berhenti di situ, ia merambah ke bisnis media komunikasi melalui Djarum Media dengan nama Djarum Super Soccer TV dan melalui Polytron dengan nama Mola TV.