JAKARTA, iNews.id - Profil Cang Rahman driver ojol yang dibenarkan Gojek telah bertemu Wapres Gibran semakin menjadi perhatian publik. Diketahui, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan perwakilan pengemudi ojek online (ojol) di Istana Wapres pada Sabtu (30/5/2025).
Terungkap bahwa salah satu pengemudi bernama Rahman Tohir telah terdaftar sebagai mitra Gojek sejak 2015.
"Kami pun ingin menegaskan bahwa Mohamad Rahman Tohir atau yang akrab disapa Cang Rahman, salah satu peserta dialog yang ramai menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini adalah benar mitra aktif Gojek sejak 2015," ujar Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Ade Mulya dalam keterangannya, dikutip Rabu (3/9/2025).
Rahman sendiri mengaku telah menjadi pengemudi ojol resmi sejak 2015. Meskipun bekerja sebagai driver, ia memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi.
"Saya bergabung dengan Gojek dari tahun 2015, jadi saya memang driver asli. Saya mengenyam pendidikan adalah sarjana hukum di Universitas 17 Agustus 1945," kata Rahman.
Selain itu, Rahman juga menanggapi isu yang beredar di media sosial mengenai kemampuan driver ojol berbicara di depan publik. Banyak yang meragukan karena menganggap pengemudi ojol hanya berasal dari latar belakang pendidikan rendah. Namun menurut Rahman, anggapan tersebut tidaklah benar.
"Narasi yang beredar sekarang seolah-olah kami tidak berhak menggunakan kata-kata yang sifatnya intelektual seperti eskalasi atau edukasi. Perlu diketahui bahwa pengemudi ojol ini tidak hanya terdiri dari orang-orang yang lulusan SD, SMP atau SMA, tapi ada banyak juga yang merupakan lulusan S1 dan S2," ucap Rahman.
Kabar yang beredar juga sempat menyebutkan bahwa pengemudi ojol yang hadir dalam pertemuan tersebut tidak mewakili komunitas tertentu dan bahkan dituding sebagai intel karena penggunaan istilah-istilah yang dianggap militeristik. Rahman menjelaskan makna sebenarnya.
"Mengenai penggunaan kata-kata seperti taruna, itu hal yang lumrah dalam dunia perojolan. Taruna ini menunjukkan satu anggota komunitas yang tidak punya jabatan. Jadi disebut oleh para ketua komunitas sebagai taruna, bukan karena terkait dengan kemiliteran atau institusi tertentu," ujar Rahman.
Sebagai bagian dari klarifikasi, Gojek juga menegaskan bahwa kehadiran para driver dalam pertemuan tersebut adalah hasil undangan resmi dari pemerintah.