JAKARTA, iNews.id- Pemerintah memulangkan 62 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penipuan lowongan kerja di Kamboja. Namun, masih ada beberapa lagi yang masih belum dipulangkan.
Migrant CARE mencatat para WNI itu bekerja mirip seperti penyekapan. Mereka diperlakukan seperti halnya seorang budak, yang tidak memiliki hak untuk hidup.
“Dari 62 yang sudah dievakuasi, ada beberapa yang belum. Dan itu terhubung langsung dengan Migrant Care. Mereka rata-rata kerjanya eksploitatif, mendekati perbudakan, 16 sampai 17 jam per hari,” kata Ketua Pusat Kajian Migrasi Migrant CARE Anis Hidayah, Senin (1/8/2022).
Dalam melaksanakan kerja, perusahaan yang mereka tempati memiliki target tertentu. Ketika target tersebut tidak dipenuhi, mereka akan didenda dan mendapat penyiksaan.
“Perusahaan investasi bodong itu punya target dalam satu hari, jika target itu zonk, maka pekerja di sana didenda 300 US Dollar. Mereka juga mengalami kekerasan, makan tidak layak, mengalami situasi kerja yang tidak ada fasilitas yang memadai, HP ditahan, paspor ditahan, bekerja tidak ada kontrak kerja,” kata dia.