Ramalan Gempa Besar oleh Seismolog Belanda Tak Terbukti, BMKG: Ternyata Memang Zonk

Binti Mufarida
BMKG menyebut ramalan gempa besar pada awal Maret 2023 yang disampaikan seismolog Belanda tidak memiliki dasar empiris sehingga tak terbukti. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Ramalan seismolog asal Belanda Frank Hoogerbeets terkait peristiwa seismik (gempa bumi) besar dengan Magnitudo 7 hingga 8 yang akan terjadi pada 3-4 Maret atau 6-7 Maret 2023 meleset. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut ramalan itu memang tidak memiliki dasar empiris.

Sebelumnya, Hoogerbeets mengungkapkan ramalannya lewat channel Youtube Solar System Geometry Survey (SSGEOS) pada 27 Februari 2023. Bahkan, hingga saat ini ramalan terkait gempa besar itu tidak terbukti terjadi melanda wilayah pantai barat Amerika Utara dan parit Kermadec, Pasifik Barat mulai dari wilayah Kamchatka, Kepulauan Kuril dan Jepang Utara, Filipina, Sulawesi, Halmahera, hingga Laut Banda Indonesia.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono pun merespons terkait ramalan gempa tersebut. Dia menegaskan ramalan gempa itu tidak berdasarkan kajian empiris.

“Periode ramalan gempa yang ramai dibicarakan sudah lewat semalam, dan ternyata memang zonk, entah kapan lagi heboh dan viral ramalan semacam ini. Sebuah tantangan untuk edukasi publik dari kami dan teman-teman media. Kawan-kawan kita masih banyak yang kagetan, gumunan, dengan ramalan tak berdasar empiris,” cuit Daryono melalui media sosial Twitter, Rabu (8/3/2023).

Sebelumnya, Daryono saat dihubungi pada Jumat (3/3/2023) juga menegaskan dirinya sebagai seismolog belum mempercayai prediksi gempa seperti yang dikeluarkan oleh Hoogerbeets.

“Saya seismologist, semua landasan berpikir berdasarkan konsep empiris yang jelas, saya tidak termasuk yang mudah percaya prediksi gempa. Dan saya belum percaya dengan prediksi gempa hingga saat ini,” kata Daryono.

Lebih lanjut, Daryono juga mengaku skeptis dengan teori yang digunakan oleh Hoogerbeets dalam memprediksi gempa.

“Teori atau konsep prediksi sangat banyak tapi yang valid konsisten, tepat akurat belum ada, tapi oke lah ini kita terima sebagai pesan kesiagan ini, sah-sah saja. Tapi dalam kontek konsep atau teori saya skeptis,” ucapnya.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
13 jam lalu

Modifikasi Cuaca di Jakarta Efektif, bakal Berlangsung hingga 10 November

Sains
2 hari lalu

Supermoon 5 November 2025 di Jakarta Malam Ini Tertutup Awan, Ini Fotonya!

Nasional
3 hari lalu

Gempa M5,1 Guncang Halmahera Barat Malut, Tak Berpotensi Tsunami

Nasional
3 hari lalu

Gempa Besar Magnitudo 6,1 Guncang Supiori Papua

Internasional
4 hari lalu

Rumania Borong 18 Jet Tempur F-16 Belanda Cuma Seharga Rp19.200, Ternyata Bukan untuk Perang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal