JAKARTA, iNews.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menghadiri rapat bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020). Pada kesempatan itu dia menjelaskan tentang banyaknya guru terpapar virus corona (Covid-19).
Dia menuturkan, para guru tersebut, seperti di Surabaya terpapar Covid-19 sebelum pembelajaran tatap muka kembali dibuka. Para guru, kata dia selama proses Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) tetap berkegiatan di sekolah.
"Kita tidak tahu mereka positif sampai adanya rencana pembukaan, sekolah mau tatap muka, ketahuan gurunya positif," ujar Nadiem di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Menurutnya, selama berkegiatan di sekolah mereka tidak menyadari telah terpapar Covid-19. Para guru baru mengetahui positif Covid-19 setelah mengikuti tes.
Dia menyampaikan, langkah tegas langsung diputuskan dengan menutup sekolah yang ditemukan para guru positif Covid-19. "Sesuai apa yang Presiden sebutkan, harus ada rem dan gas," ucapnya.
Sementara rencana kembali membuka sekolah di zona kuning maupun hijau, kata dia diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah (pemda).
"Karena mereka yang lebih tahu kondisi riil di lapangan, baik hak maupun tanggung jawab di zona kuning dan hijau itu adalah pemda," katanya.