Fadjroel mengklaim sebanyak 270,2 juta rakyat Indonesia memiliki hak yang sama untuk menjadi pembantu Presiden. Pasalnya, dalam tiap periode kepemimpinan, Jokowi selalu mencari putra dan putri terbaik bangsa sebagai menterinya.
"Sejak Presiden Jokowi menjadi Presiden pada periode pertama 20 Oktober 2014, kemudian periode kedua 20 Oktober 2019, beliau selalu mencari menteri didalam kabinet, kalau sekarang kabinet Indonesia maju, selalu putra-putri terbaik Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote, jadi siapapun, 270,2 juta punya hak yang sama menjadi pembantu Presiden," katanya.