"Jelas tidak ada kata Puasa dalam bulan penanggalan Jawa, karena seharusnya yang benar adalah Pasa(dibaca Poso untuk lafalnya). Di mana bulan Pasa ini merupakan bulan ke-9 (sembilan)," tuturnya.
Mantan Menpora itu sangat yakin redaksi Kedaulatan Rakyat tidak akan mungkin membuat kesalahan fatal seperti barang bukti yang ditampilkan Bareskrim. Mengingat, template bulan penanggalan Jawa sudah dilakukan sejak Kedaulatan Rakyat terbit 27 September 1945 alias berusia 80 tahun pada September 2025 mendatang.
"Kesalahan fatal penulisan Puasa (seharusnya Pasa) ini jelas merupakan salah satu pentunjuk-Nya lagi untuk orang-orang yang berniat buruk dan licik mau melakukan rekayasa barang bukti, mau menuliskan (seolah-olah) ada nama tertentu dalam Pengumuman PP I UGM diharian tersebut," tutur dia.
Sebelumnya, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo membeberkan bukti Jokowi pernah berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM. Nama Jokowi yang lolos seleksi UGM tercatat di koran tahun 1980-an.
"Penyelidik mendapatkan fakta, benar Insinyur Joko Widodo mendaftar dan masuk Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980, melalui bukti pengumuman di Koran Kedaulatan Rakyat tentang 3.169 peserta lulus ujian masuk UGM yang terbit pada hari Jumat Kliwon 18 Juli 1980," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Dokumen koran tersebut telah dipastikan keasliannya melalui keterangan staf perpustakaan.