”Kedua, Islam dan kemajemukan. Kita dapat melihat bahwa Islam menghargai kemajemukan. Ketiga, Islam dan negara, bagaimana Islam memandang sebuah negara. Keempat, bagaimana menjadikan Islam Indonesia yang toleran, damai, saling menghargai. Ini menjadi kiblat untuk menjadi rujukan umat Islam di dunia,” tuturnya.
Kepada para santri, Said berpesan agar terus mengembangkan tradisi kreatif, inovatif, dan berpikir kritis. Di sisi lain, Said juga mengajak seluruh pihak untuk untuk melibatkan santri menjadi subyek aktif dalam seluruh proses pembangun bangsa dan negara.
”Selamat Hari Santri 2019,” kata Said, menutup Pidato Kebudayaan tersebut.