Sementara dari persentase meninggal, Papua sempat mengalami peningkatan persentase meninggal, pada 4 Oktober dari yang sebelumnya 1,34 persen pada 27 September menjadi 1,52 persen. Namun, persentase meninggal dapat ditekan sehingga pada pekan berikutnya menurun kembali menjadi 1,44 persen.
"Peningkatan kasus aktif dan penurunan kesembuhan ini selain disebabkan terjadinya transmisi lokal, juga disebabkan pelaksanaan kegiatan penelusuran kontak atau tracing, pemeriksaan spesimen atau testing, dan penanganan di pelayanan kesehatan atau treatment yang kurang," kata Wiku.
Walaupun pemerintah daerah di Papua telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dua Minggu yang lalu, Satgas pusat terus mendorong agar pelaksanaan tracing, testing dan treatment tetap dilakukan dengan masif dan baik.
Lalu di Bali, Satgas Covid-19 prihatin karena persentase kematian di sana terus mengalami peningkatan selama dua pekan terakhir. Pada 27 September persentase kematian di Bali adalah 2,97 persen. Kemudian meningkat pada 4 Oktober menjadi 3,11 persen dan meningkat lagi pada 11 Oktober menjadi 3,17 persen.
"Peningkatan kualitas rumah sakit rujukan dan ditambahnya fasilitas isolasi mandiri ataupun rumah sakit darurat ini perlu dilakukan untuk dapat membantu menekan angka kematian. Kepada warga Bali, kami mohon jika mengalami gejala Covid-19 untuk segera memeriksakan diri agar dapat ditangani sedini mungkin," katanya.