“Keempat, SEAPC-Net mengingatkan kepada redaksi media massa untuk selalu menaati prinsip-prinsip dasar kode etik jurnalistik serta tetap menjaga protokol kesehatan dan keselamatan pekerja media dalam memberitakan kasus-kasus Covid-19,” ujarnya.
Kelima, SEAPC-Net mengundang semua pemangku kepentingan untuk memperkuat solidaritas sosial dengan memperhatikan masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena adanya pembatasan sosial yang diberlakukan di beberapa wilayah.
“Kami yakin semangat relawan dan kerja sama merupakan kunci untuk melalui masa pandemi ini lebih cepat. Kami juga yakin masyarakat harus bersatu dalam mencegah pandemic Covid-19, kalau tidak ingin situasi akan semakin memburuk,” ucap mantan menteri komunikasi dan informatika ini.
Keenam, SEAPC-Net mendorong penguatan komunitas pers pada saat pandemi Covid-19 di kawasan ini, mengingat peran pers yang demikian penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk mempercepat pemulihan.
Pertemuan virtual SEAPC-Net ini dipimpin oleh M NuH yang juga Ketua Dewan Pers Indonesia. Hadir pula dalam rapat virtual ini Ketua Dewan Pers Myanmar U Ohn Kyaing, Ketua Dewan Pers Timor Leste Virgilio da Silva Guterres, dan Ketua Dewan Pers Nasional Thailand Chavarong Limpattamapanee.
Hadir pula Sekretaris Jenderal SEAPC-Net Asep Setiawan dan sejumlah Direktur SEAPC-Net seperti Agus Sudibyo dari Indonesia, Kyaw Swa Min dari Myanmar, juga anggota Dewan Pers Indonesia Hendry Ch Bangun, Ahmad Djauhar, Arif Zulkifli, Jamalul Insan, dan Hassanein Rais.