Dengan membawa laporan perencanaan pasukan pengawal Istana Presiden yang lebih sempurna, Letnan Kolonel CMP Sabur menghadap istana.
Selanjutnya, Letnan membentuk tim untuk betugas mengawal presiden dengan meminta satu batalyon terbaik dari setiap Angkatan Bersenjata AD, AL, AU, dan Kepolisian.
Kemudian pada 6 Juni 1962, Soekarno mengeluarkan Surat Keputusan mengenai pembentukan resimen khusus yang memiliki tanggung jawab dalam penjagaan presiden dan keluarganya. Pasukan ini diberi nama Tjakrabirawa (Cakrabirawa) karena Soekarno suka dengan pertunjukkan wayang kulit.
Tjakrabirawa ini dalam pewayangan merupakan senjata ampuh yang dimiliki oleh Batara Kresna. Senjata ini digunakan Batara dalam menumpas semua kejahatan di lakon wayang purwa.
Dengan bersemboyan “Dirgayu Satyawira” atau berarti Prajurit Setia Berpanjang Umur, Cakrabirawa memiliki Komandan Letnan Sabur. Segala tugas dan kewajiban yang harus dilakukan sudah tercantum di badge Resimen Tjakrabirawa.