Ketupat berasal dari kata “kupat” dan memiliki arti ganda, yakni ngaku lepat atau mengakui kesalahan. Selain itu, penggunaan janur atau daun kelapa sebagai pembungkus, memiliki akronim "jatining nur", atau dalam bahasa Jawa memiliki arti "hati nurani".
Makna yang terkandung ialah manusia harus membersihkan hati dari segala macam hal negatif, sehingga bisa kembali ke fitri dan kembali suci dengan saling memaafkan.
Jika dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat ini, maka hal itu mencerminkan keragaman masyarakat yang harus dilekatkan dengan tali silaturahmi.
Selanjutnya, bentuk ketupat yang memiliki empat sisi melambangkan empat macam nafsu dasar manusia, yaitu amarah (emosi), lawwamah (lapar dan haus), sufiah (nafsu untuk memiliki sesuatu yang bagus atau indah), dan mutmainah (memaksa diri).
Terakhir, komponen paling penting ketupat adalah beras yang dilambangkan sebagai hawa nafsu. Jika digabungkan dengan makna janur tadi, ketupat memiliki arti manusia yang menahan nafsu dengan mengikuti hati nurani.
Demikian sejarah ketupat Lebaran. Jadi sudah tahukan dari mana asal hingga filosofinya? Selamat Lebaran!