Menurut Koko, ia tertarik bergabung di Unpad karena adanya program doktor berbasis riset. Selain itu, para pendaftar juga diperbolehkan memilih sendiri calon promotor yang sesuai dengan rencana riset yang dilakukan aplikasi direktori dalam laman SMUP.
Tak cuma itu, kata pria yang lahir di Tanjung Pandan, pada 11 Mei 1984 ini, promotor juga bisa dihubungi secara jarak jauh sehingga memudahkan saat melakukan pengajuan persyaratan LoA.
"Bahkan, di kampus ini menawarkan sesuatu yang berbeda, yaitu penyelesaian disertasi dengan monograf/buku kumpulan artikel ilmiah. Hal ini tentu saja membuat saya tertarik untuk bergabung dengan program Doktor di Unpad,” tutur dia.
Jatuh Bangun Koko Jadi Wisudawan Terbaik Unpad program Doktor
Meski proposal usulan risetnya sempat ditolak mentah-mentah oleh promotornya saat itu, langkah Koko untuk menuntut ilmu tidak pernah surut. Di tahun pertama, ia mengevaluasi proposal yang diajukan dan terus berdiskusi dengan para promotor.
Saat itu, promotornya menyarankan Koko untuk memperkaya referensi perihal persiapan riset, seperti bagaimana menyusun riset hingga menulis ilmiah dengan baik. Sempat berada pada situasi berat, Koko pun kembali menemukan hari-hari menyenangkannya.
Diakuinya, tahun pertama kuliah merupakan fase penempaan mentalnya. Kemudian, di akhir tahun pertama, ia bersama promotornya bisa berdiskusi soal rencana disertasi hingga akhirnya ia mampu memahami dan menyusun desain riset dengan baik.