"Kita akan menggunakan tower berikutnya yaitu tower empat dan tower lima," ujarnya.
Eko memaparkan, pada awal pengalihfungsian wisma atlet menjadi rumah sakit darurat, desain awalnya diperuntukkan menampung pasien yang berada di wilayah Jabodetabek. Namun, pada kenyataannya di hari pertama saja ada pasien pasien dari luar Jabodetabek yang datang.
"Ada pasien yang datang dari Surabaya dan Semarang. Tetapi ya tetap kami akan menerimanya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet bukan hanya untuk menampung para pasien saja, tetapi bagi dokter dan petugas medis juga disediakan tower khusus. Para dokter dan petugas medis, akan menggunakan tower satu lantai satu sampai dengan lantai 24 dengan kapasitas 650 unit dan dapat menampung maksimum 1.750 orang.
Pada tower tiga lantai satu hingga lantai 24 direncanakan untuk Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Jumlah unit yang tersedia sebanyak 650 unit dan dapat juga menampung maksimal 1.750 orang.
Semua protokol terkait pelayanan kesehatan dalam hal ini diatur Kementerian Kesehatan dengan operasionalnya akan dibantu TNI, Kepolisian dan relawan, di bawah komando dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sedangkan bantuan alat-alat kesehatan akan dikoordinir Kementerian BUMN.