JAKARTA, iNews.id – Partai Amanat Nasional (PAN) meminta politikus Partai Demokrat Andi Arief segera menyampaikan permohonan maaf atas tuduhan serius yang dialamatkannya kepada partai berlambang matahari itu, kemarin. Arief sebelumnya menuduh PAN terlibat praktik politik transaksional dalam penentuan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
“Tuduhan itu tidak berdasar. Kami juga heran sampai ada tuduhan tersebut. Tidak ada juga bukti konkret. Coba tuduhan itu dilanjutkan ke bukti konkret. Kalau tidak, kami tuntut disampaikan permintaan maaf,” ujar Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno di sela acara Rakernas IV PAN di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Eddy mengatakan, jika tidak ada permintaan maaf dari Arief, tidak menutup kemungkinan PAN sebagai partai yang disasar oleh berita menyesatkan itu bakal menempuh jalur hukum. Eddy menegaskan, tudingan PAN terlibat politik transaksional bukan disampaikan oleh institusi melainkan individu, dalam hal ini Andi Arief. Karenanya, PAN akan meminta pertanggungjawaban individu tersebut.
Sebelumnya, Andi Arief mengungkapkan kemarahannya di media sosial Twitter. Dia menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai “jenderal kardus” karena mementingkan uang daripada perjuangan. Dalam cuitannya, Arief menyebut sikap Prabowo berubah drastis. “Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk meng-entertain PAN dan PKS,” katanya di akun Twitter, Rabu (8/8/2018).
Arief menilai sikap Prabowo tidak mencerminkan seorang pemimpin. Karenanya, dia menganggap Partai Demokrat tidak cocok berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilpres 2019. “Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami,” cuitnya.