Arief menuduh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno telah membayar PAN dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) demi mengamankan posisi cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto. Tuduhan serius itu bahkan dia sampaikan secara terang-terangan.
“Di luar dugaan kami ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp500 M menjadi pilihannya untuk cawapres. Benar-benar jenderal di luar dugaan,” kata Andi.