Soroti Demo Anarkis Pelajar, BPIP Sebut Pendidikan di Sekolah Masih Bermasalah

Kiswondari
Romo Benny (Foto: BPIP)

Lebih lanjut, rohaniawan ini melihat, anak-anak pelajar sangat mudah terprovokasi hingga melakukan aksi vandalisme ketika melihat atau terlibat sebuah peristiwa besar, seperti demonstrasi yang memancing emosi mereka.

Meski begitu, dia mengingatkan aparat kepolisian agar tidak menggunakan cara-cara kekerasan dalam menindak para pelajar. Peristiwa vandalisme dari aksi unjuk rasa kemarin hingga penangkapan sejumlah pelajar STM dan SMK ini juga menjadi pekerjaan besar bagi Menteri Pendidikan untuk berani mengoreksi sistem pendidikan yang ada saat ini.

"Pendidikan seharusnya menghasilkan transformasi sosial yang dapat memperkuat karakter anak-anak dalam mengenal baik dan buruknya suatu perbuatan. Dampak besar pendidikan juga akan menghasilkan tumbuh kembangnya kesadaran umat dalam suatu bangsa," katanya.

Pria yang akran disapa Romo Benny ini melihat, setiap era para penguasa, pendidikan seperti kehilangan makna hakikinya. Pendidikan bukan lagi menjadi alat untuk melakukan transformasi dari kegelapan menuju pencerahan. Dalam berbagai kebijakan pendidikan itu terselip berbagai macam proyek yang sering hanya berujungpangkal pada uang dan keuntungan penguasa, pemenangan ideologi, dan kepentingan kelompok di atas kelompok yang lain.

"Sampai pencampuradukan antara kepentingan pemenangan agama yang simbolistik dan ketidakjelasan arah visi yang dituju," ucapnya.

Karena itu, Benny menekankan, pemerintah harus mencarikan solusi agar anak-anak sekolah mempunyai harapan untuk masa depannya serta energi mereka diarahkan untuk menambah keterampilan, bukan untuk brutalisme.

”Kalau anak-anak itu mampu kreatif dan inovatif serta berpikir kritis maka mereka tidak akan mudah terjebak ke dalam vandalisme itu,” ucap Benny.

Lebih dari itu, Benny berharap bahwa mereka yang terlibat dalam tindakan vandalisme harus ditangani dengan terapi khusus dalam pembinaan anak-anak.

Salah satu upaya itu, pelajar didorong serta diberi peran di publik atas bakat dan minat mereka masing-masing. Seiring dengan itu, bakat dan potensi mereka pun harus tetap dikembangkan. Karena, sistem pendidikan yang memerdekakan siswa mampu menjadikan mereka menjadi diri sendiri dengan bergantung pada potensi yang dimiliki.

"Menggali potensi bakat dan minat yang mereka miliki adalah proses pendidikan yang memerdekakan dengan pengakuan kesuksesan, bukan hanya kemampuan akademis semata. Seseorang memiliki makna hidup ketika dia menjadi dirinya sendiri," kata Benny.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Artikel Terkait
Buletin
13 hari lalu

Ribuan Massa Kepung Kantor Gubernur Sumut! Tuntut PT TPL Ditutup, Aksi Dilakukan saat Bobby ke Jakarta

Megapolitan
17 hari lalu

Aliansi Ojol Gelar Aksi Damai di Monas Siang Ini, Konvoi dari Lapangan Banteng

Megapolitan
17 hari lalu

Unik! Demo di DPR Dimeriahkan Tari Jaipong dan Senam Massal

Nasional
24 hari lalu

Ribuan Guru Madrasah Demo di Medan Merdeka Selatan, Tuntut Diangkat Jadi PPPK-ASN

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal