“APK dalam berbagai bentuk pada dasarnya terdiri dari bahan PVC, PET, dan nilon yang mana bisa diolah dengan Masaro menjadi BBM hingga cat tembok antibocor,” ujar Zainal.
Zainal menjelaskan, sampah APK dapat diolah dalam tungku melalui teknologi pirolisis yang tidak menghasilkan asap berbahaya. Zat beracun yang terkumpul pun dapat dijadikan pupuk dan pestisida organik.
“Sebenarnya (sampah APK) tidak menjadi masalah karena sampah itu bisa diolah dua cara. Pertama, making longer lifetime, dengan refurbishment, reuse, atau recycle. Kedua, recovery, dengan mengambil ulang apa yang bisa diambil,” kata Zainal.