Sementara itu, Supari menyebutkan Indonesia secara khusus Jakarta, mulai mengalami penurunan suhu bila dibandingkan dengan bulan April. Menurutnya, tren penurunan tersebut akan berlanjut hingga September. Kemudian, cuaca panas kembali melanda pada bulan Oktober.
Menurutnya, cuaca panas di Indonesia tidak menyebabkan kematian. Namun, masyarakat perlu waspada untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
“Cuaca panas tidak menyebabkan kematian, hanya mengurangi kenyamanan. Masyarakat perlu minum air putih 2 liter per hari untuk mencegah dehidrasi,” katanya.