Sementara itu, Anies berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 12,1 persen, posisi keempat ditempati oleh Puan dengan persentase 10,2 persen, dan kelima oleh Tri Rismaharini 3,6 persen.
"Namun, masih ada sebesar 21,1 persen publik yang belum menentukan pilihannya. Mungkin terjadi karena ada kebingungan dari publik Jateng terhadap siapa capres yang akan diusung PDIP. Dinamika yang terjadi di PDIP terkait ini juga sangat menarik perhatian publik. Kita ketahui bahwa Jateng adalah basis pendukung ideologis PDIP dan Jokowi juga," kata Thoha.
Untuk di Jatim, menunjukkan hal yang berbeda. Prabowo keluar sebagai capres dengan elektbilitas tertinggi dengan persentase keterpilihan sebesar 25,4 persen.
Sementara itu, posisi berikutnya ditempati berturut-turut oleh Anies (13,4 persen); Khofifah (10,2 persen); Ganjar (9,2 persen); Sandiaga (4 persen), dan calon lainnya. Masih ada 13,5 persen penduduk Jatim yang belum menentukan pilihannya.
Survei Lanskap dilakukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sample yang dicuplik dari masing-masing provinsi adalah 880 responden dengan menggunakan teknik multistage random sampling dengan margin of error sekitar 3,3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei ini dihimpun melalui sistem wawancara tatap muka di 29 Juni hingga 8 Juli 2022.