Tak hanya materi, Perang Afghanistan yang berkepanjangan juga telah merenggut nyawa sedikitnya 2.500 personel militer AS dan hampir 4.000 orang lebih kontraktor sipil AS tewas. Selain itu, sekitar 69.000 polisi militer Afghanistan juga telah meregang nyawa, 47.000 warga sipil tewas, ditambah 51.000 pejuang oposisi tewas.
Seperti diketahui, tahun 2001, AS dan sekutunya menginvasi Afghanistan yang kala itu diperintah oleh Taliban. Paman Sam menyerang Afghanistan dengan dalih mencari keberadaan Osama Bin Laden, pentolan Al Qaeda, yang dituding sebagai dalang teror serangan 11 September 2001 di AS. Taliban dituduh melindungi Osama.
Dibantu negara-negara Barat, AS berhasil menggulingkan Taliban. Namun, Taliban terus bertahan di kawasan pedalaman bahkan mendapat dukungan masyarakat. Setelah 20 tahun berlalu, AS tidak berhasil menaklukkan Taliban yang terus melakukan perlawanan terhadap AS maupun pemerintah Afghanistan. Bahkan, Taliban semakin kuat.
AS pun menyerah. AS kelelahan terlibat perang Afghanistan yang tidak jelas berakhirnya sampai kapan. Akhirnya diadakanlah pertemuan antara AS dan Taliban di Doha, Uni Emirat Arab (UEA) pada Februari 2021 lalu. Salah satu hasil kesepakatannya adalah AS memutuskan untuk menarik pasukannya secara bertahap hingga deadline terakhir pada 31 Agustus 2021.
Kondisi Afghanistan hingga saat ini masih dipenuhi ketidakpastian. Banyak kekerasan terjadi di sana. Banyak eksodus dilakukan baik oleh rakyat Afghanistan yang takut terhadap Taliban maupun warga asing.
AS mengirimkan ribuan tentara untuk mengevakuasi warganya dari sana. Begitu juga negara-negara lain. AS membantu warga Afghanistan yang ingin pergi dari negaranya. Sejumlah negara sekutu AS siap menampung para pengungsi dari Afghanistan mulai Perancis hingga Kanada.
Yang menarik, di saat negara-negara Barat menolak, China, Iran serta Rusia sudah memberikan sinyal kuat untuk menerima kembalinya Taliban memimpin Afghanistan. Bahkan, China melalui sejumlah pejabatnya sudah menyatakan siap bekerja sama dengan Taliban untuk membangun Afghanistan.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia telah berhasil mengevakuasi WNI keluar dari Afghanistan. Sebanyak 26 WNI telah tiba di Tanah Air pada Sabtu (21/8/2021) dini hari. Selanjutnya mereka menjalani protokol Kesehatan sesuai aturan ketibaan dari luar negeri. Indonesia telah memindahkan sementara operasional KBRI di Kabul ke Islamabad, Pakistan. Indonesia belum mengambil sikap resmi terkait kemenangan Taliban tersebut.
Mengingat masih banyaknya pro kontra terkait kembalinya Taliban menguasai Afghanistan, krisis di sana diperkirakan masih akan berlangsung lama. Bagaimana nasib Afghanistan ke depan di bawah Taliban? Akankah negara tersebut akan selalu dilanda konflik pasca penarikan Pasukan AS dari sana? Simak perkembangan-perkembangan menarik situasi terbaru di Afghanistan di News RCTI+.