Tari Serimpi dari Yogyakarta, Ini Sejarah, Properti hingga Makna Gerakannya

Nur Fathiyah Azizah Putri
Tari Serimpi dari Yogyakarta (Dok. Kemendikbud)

Sedangkan nama perannya adalah Batak, Gulu, Dhada dan Buncit dengan komposisinya segi empat yang melambangkan tiang Pendopo. Pada masa itu, penari yang boleh menarikan melakukan gerakan ini hanya orang-orang terpilih saja.

Pada tahun 1775, kerajaan Mataram pecah menjadi kesultanan Yogyakarta dan kesultanan Surakarta, perpecahan ini pun membuat tari serimpi ini menjadi beberapa golongan. Tari Serimpi di Yogyakarta digolongkan menjadi Serimpi Babul Layar, Serimpi Dhempel, Serimpi Genjung.

Sedangkan di Kesultanan Surakarta digolongkan menjadi Serimpi Anglir Mendung dan Serimpi Bondan. Tema yang ditampilkan pada tari ini biasanya menggambarkan pertikaian antar dua hal yang bertentangan, yaitu antara baik dan buruk, antara benar dan salah, antara akal dan nafsu manusia.

Properti Tari Serimpi

Saat ini, properti para penari sudah mengalami perkembangan. Semula, para penari hanya menggunakan pakaian temanten putri kraton dengan dodotan, serta gelung bokornya sebagi motif hiasan kepala.

Editor : Puti Aini Yasmin
Artikel Terkait
Nasional
8 hari lalu

Lumbung Mataram Siap Jadi Pemasok Dapur MBG di Yogyakarta, BGN: Luar Biasa

Destinasi
8 hari lalu

Viral Biaya Parkir di Tempat Makan Gudeg Kawasan Ahmad Dahlan Jogja Tembus Rp20.000

Destinasi
10 hari lalu

Viral Situasi Terkini di Malioboro Jogja, Full Lautan Manusia!

Nasional
1 bulan lalu

Apel Srawung Agung, Kapolri Ajak Jajaran Kolaborasi dengan Warga Jaga Keteraturan Sosial

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal