Lebih lanjut, karakter kecepatan saat ini harus sanggup diimbangi oleh para santri. Era saat ini begitu terbuka, pelaku usaha, bisnis, politik, harus membangun karakter.
"Jujur dan apa adanya, itu yang dibutuhkan hari ini," katanya.
Disebutkan, Indonesia ini dengan 200 juta penduduk akan maju, tinggal kemana majunya ini yang dipikirkan.
"Mengukir harus ada kerja-kerja keumatan. Tak dapat menjadi orang soleh sendirian," katanya.
Hal ini, kata TGB, dicontohkan oleh Kiai Hasyim Asy'ari dengan terjun langsung mendirikan ponpes, kemudian Nahdlatul Ulama.
"Peran anda ke depan gimana kebaikan individual menjadi kebaikan kolektif. Sehingga dapat dinikmati oleh yang lain. Membangun jejaring kebaikan," tambahnya.