Tjipto Mangoenkoesoemo memiliki visi dan misi yang sama dengan Douwes Dekker mengenai persatuan Indonesia. Ia percaya bahwa penggabungan unsur Barat dan Timur akan berperan penting dan menjadi faktor yang menjamin pertumbuhan yang subur bagi negara dan rakyat, termasuk kaum bumiputera.
Selain dikenal sebagai aktivis dalam gerakan nasional, Tjipto Mangoenkoesoemo juga merupakan seorang dokter. Ia tutup usia pada tanggal 8 Maret 1943 dan jenazahnya dimakamkan di TMP Ambarawa, Jawa Tengah.
Berkat kontribusi Tjipto Mangoenkoesoemo, pemerintah Indonesia mengabadikan namanya pada pecahan uang logam rupiah senilai Rp200. Nama Tjipto Mangoenkoesoemo juga dijadikan nama sebuah rumah sakit besar di Jakarta.
Demikianlah ulasan mengenai tiga sosok pendiri Indische Partij yang memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia pada masa kolonial.