Pendidikan dan Semangat Pemberantasan Korupsi di Indonesia
H Firli Bahuri
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI)
BANGSA Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2023, hari bersejarah yang menjadi momentum kesadaran bersama akan pentingnya pendidikan bagi kemajuan peradaban bangsa dan negara Indonesia.
Peringatan Hardiknas seyogianya bukan sekadar dijadikan sarana untuk mengenang dan menghormati jasa pahlawan pendidikan di masa lalu. Namun nilai-nilai patriotisme para pahlawan pendidikan yang sarat dengan pengorbanan lahir-batin, sepatutnya kita jadikan acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini dan di masa mendatang.
Tidak sedikit tauladan kehidupan yang dapat kita gali dari konsistensi serta kerelaan luar biasa para pahlawan pendidikan, ketika membakar habis batang hingga akar dan benih-benih kebodohan yang ditanamkan kaum penjajah, pada ladang pemikiran bangsa Indonesia kala itu.
Patriotisme dan nasionalisme para punggawa pendidikan, salah satunya Ki Hadjar Dewantara yang tidak pernah luntur melawan kebodohan di masa kolonialisme saat itu, akhirnya dapat menggelorakan semangat “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”, untuk melawan kebodohan yang telah lama menjajah segenap bangsa Indonesia di masa itu.
Ki Hajar Dewantara senantiasa teguh menanamkan semboyan “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani” dalam perjuangan beliau hingga akhir hayatnya.
Dari pelajaran sejarah di masa sekolah, saya masih ingat betul arti semboyan tersebut, yakni ing ngarsa sung tulodo: di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik; ing madya mangun karsa: di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa serta ide; dan tut wuri handayani: dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan.
Semboyan inilah yang juga menginspirasi segenap insan di Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) untuk senantiasa memberikan pendidikan dan tauladan baik tindakan ANTIKORUPSI di tengah masyarakat, mengedepankan ide dan inovasi dalam setiap cara/upaya pemberantasan korupsi di NKRI yang selaras dengan kemajuan zaman, dan teguh mendorong serta mengarahkan segenap bangsa agar segenap anak bangsa tidak ingin melakukan korupsi dan terwujudnya budaya antikorupsi di Republik yang kita cintai ini.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memandang pendidikan sebagai elemen yang sangat penting untuk mengakselerasi segenap daya upaya pemberantasan korupsi di NKRI, mengingat pendidikan adalah jantung serta urat nadi dalam membangun pondasi dasar pembentukan karakter serta integritas anak-anak bangsa bangsa sehingga memiliki ruh serta kepribadian ANTIKORUPSI didalam dirinya.
Atas dasar itulah, KPK mengedepankan pendidikan ANTIKORUPSI sebagai salah satu "national interest" dalam road map pemberantasan 2022-2045. Pada 2045 nanti, akan menjadi tahun penting karena tahun tersebut Indonesia akan menjadi 5 kekuatan ekonomi dunia, dengan syarat Indonesia harus bersih dari korupsi.
Rencana Strategi Pemberantasan korupsi KPK tahun 2019-2024 menempatkan pendidikan sebagai strategi pertama dari trisula pemberantasan korupsi di NKRI, yang menjadi salah satu hal yang fundamental di samping pencegahan dan penindakan yang merupakan core bussiness KPK.
Menggunakan jejaring pendidikan formal hingga non formal, mulai dari taman kanak-kanak hingga peguruan tinggi, kami telah memasukkan unsur serta nilai-nilai pendidikan ANTIKORUPSI kepada anak-anak bangsa di Republik ini, agar terbentuk paradigma baru dalam memandang korupsi bukanlah hal biasa. Apalagi dianggap sebagai budaya atau warisan kultur bangsa.
Melalui strategi pendidikan, kita ingin membangun budaya dan peradaban bangsa Indonesia yaitu Budaya dan peradaban ANTIKORUPSI.
Unsur serta nilai-nilai ANTIKORUPSI yang ditanamkan ke dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia, Insya Allah akan membentuk mindset dan budaya ANTIKORUPSI yang lambat laun menjadi peradaban generasi penerus bangsa di Republik ini. Kita semua tentunya berharap, budaya ANTIKORUPSI secepatnya membumi di bumi pertiwi.
Tidak dapat dipungkiri, tauladan yang diberikan Ki Hadjar Dewantara beserta pahlawan pendidikan lainnya-lah yang telah mengubah sudut pandang bangsa Indonesia untuk menyongsong masa depan dan mewujudkan cita-cita bangsa dengan pendidikan.