Dikemukakan dalam sidang sengketa pilpres, ada 19 masalah saat masa pencoblosan dan berpengaruh pada jumlah suara. Menanggapi hal ini, Todung menilai bahwa satu suara pun seharusnya dihargai, sebab menyangkut kedaulatan rakyat.
"Bawaslu seolah-olah menganggap itu persoalan sepele. Itu bukan persoalan sepele. Ini menyangkut kedaulatan rakyat kita. Satu suara pun harus dihargai. Tidak boleh kita menganggap satu suara, atau seribu suara, satu juta suara tidak penting,” tegasnya.
Menurutnya, perlu dilakukan pertimbangan ulang terhadap eksistensi Bawaslu. Dia juga menyampaikan kekecewaannya atas kurangnya tindak lanjut dari Bawaslu terhadap laporan-laporan yang diterima oleh lembaga tersebut.
“Indonesia, negara yang kita cintai ini hidup karena rakyat mendukung dan menopang republik ini. Kedaulatan itu ada pada rakyat. Nah Bawaslu kalau tidak bisa fungsional dan tidak bisa efektif, menurut saya Bawaslu perlu kita tinjau ulang keberadaannya,” katanya.