Keberhasilan tersebut juga meningkatkan posisi Indonesia di jajaran negara-negara maju lainnya yang tentu meningkatkan tingkat kepercayaan para investor. ”Itu berdampak positif pada seluruh perencanaan perluasan maupun pendalaman sektor keuangan Indonesia,” ujarnya.
Eva mengingatkan, berbagai kebijakan pemerintah dalam memerangi praktik korupsi telah berhasil mengantar kemajuan akuntabilitas di Indonesia. Menurut Indeks Persepsi Korupsi 2018 oleh Transparency International, ranking Indonesia membaik 7 peringkat, yakni di posisi 89 dari 96 pada 2017.
”Ini situasi yang perlu diapresiasi mengingat 50 persen negara lainnya tidak menunjukkan perbaikan apalagi posisi Amerika justru menurun baik dari sisi skor maupun peringkat ranking,” ujarnya.
Eva menilai, salah satu faktor yang kemungkinan berkontribusi ke prestasi Indonesia ini dalam IPK ini yaitu perbaikan transparansi, tata kelola anggaran dan tentu saja internal demokrasi di pemerintahan Jokowi-JK selama empat tahun ini.
Fakta ini sekaligus membantah dengan sendirinya tuduhan-tuduhan yang sebaliknya dari pihak oposisi terkait akuntabilitas pemerintahan.