JAKARTA, iNews.id – Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno belum lama ini menawarkan solusi pembangunan infrastruktur tanpa utang. Salah satunya dengan menggunakan model public private partnership alias kemitraan antara pemerintah dan swasta.
Menurut Sandi, dengan menggunakan skema tersebut, pembangunan infrastruktur tidak perlu lagi membebani APBN yang pada ujungnya hanya membuat negara berutang. Sandi pun mencontohkan proyek pembangunan Tol Cikopo–Palimanan (Cipali) yang dibangun dengan model public private partnership.
Namun, solusi yang ditawarkan Sandi tersebut mendapat kritik dari Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi–Ma’ruf, Tb Ace Hasan Syadzily. Menurut dia, Sandi dan tim suksesnya seakan kembali memutar cerita klise.
“Konsep yang mereka (Sandi dan timnya) janjikan sudah dilakukan dan dibuktikan Jokowi. Pelibatan swasta dalam skema public private partnership sudah lama dilakukan dalam proyek infrastruktur,” klaim Ace melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Menurut dia, Sandi dan timnya juga keliru dalam memahami peran BUMN sebagai agen pembangunan. BUMN, kata Ace, harus terlibat karena swasta hanya mau proyek tol yang layak secara finansial. Sementara mayoritas tol tidak layak secara keuangan, tetapi sangat layak secara ekonomi.
“Selain itu, swasta juga hanya mau mengerjakan proyek-proyek dengan risiko rendah. Sementara mayoritas tol Trans Jawa memiliki risiko yang tinggi, termasuk tantangan terkait pembebasan lahan,” ucapnya.