Todung: Demokrasi sedang Dibunuh secara Perlahan Melalui Pemilu

Riyan Rizki Roshali
Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis (Foto Istimewa).

JAKARTA, iNews.id - Ketua Tim Hukum Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Todung Mulya Lubis menyinggung demokrasi sedang dibunuh secara perlahan. Kalimat itu dia kutip dari buku berjudul ‘How Democracies Die’ karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt.

Dia menjelaskan, buku tersebut sejalan dengan gambaran rusaknya demokrasi di Indonesia saat ini akibat intervensi pemerintah dalam pemilu.

“Secara perlahan tapi pasti demokrasi sedang dibunuh, dibunuh secara elektoral, dibunuh secara legal. Buku 'How Democracies Die' tulisan Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt,” kata Todung di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (27/3/2024).

Dia menuturkan, sejarah mencatat sejumlah pemimpin bisa menghancurkan negara dengan cepat. Seperti halnya yang dilakukan pemimpin Partai Nazi, Adolf Hitler.

Namun, belakangan ini fenomena yang banyak terjadi ialah perusakan demokrasi secara perlahan melalui pemilu.

“Sebagian besar negara mengadakan pemilu secara teratur. Demokrasi masih bertumbangan, tapi dengan cara yang berbeda. Sejak akhir perang dingin, sebagian besar kehancuran demokrasi bukan disebabkan para jenderal dan serdadu, melainkan pemerintah hasil pemilu,” ujarnya.

Editor : Reza Fajri
Artikel Terkait
Nasional
14 hari lalu

Prabowo di KTT ASEAN: Dorong Perdamaian di Myanmar dan Redam Ketegangan Thailand-Kamboja

Nasional
16 hari lalu

Mengimajinasikan Indonesia

Nasional
21 hari lalu

Purbaya Ingatkan Kepala Daerah Pentingnya Jaga Inflasi: Kalau Ada Pemilu, Hampir Pasti Terpilih Lagi

Internasional
31 hari lalu

Maria Corina Machado Raih Nobel Perdamaian 2025, Simbol Perlawanan Demokrasi Venezuela

Nasional
1 bulan lalu

Perbaikan Sistem Pemilu dan Parpol Perlu Didorong, Demi Lahirkan Caleg Berkompeten dan Hindari Money Politics

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal