JAKARTA, iNews.id - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengkritik keras adanya upaya dari kepolisian yang meminta sejumlah rektor kampus untuk memberikan testimoni video tentang keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Keterlibatan aparat dinilai mengkhawatirkan.
Diketahui, permintaan video testimoni keberhasilan Presiden ini muncul di tengah sivitas akademika dari berbagai perguruan tinggi melancarkan seruan protes atas kemerosotan demokrasi yang terjadi belakangan ini.
"Apa urusan Polri oknumnya tiba-tiba telepon rektor, kemudian memberi contoh harus membuat ucapan-ucapan seperti ini, harus memberikan video dengan ucapan seperti ini," kata Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto dalam sebuah diskusi di perpustakaan Habibie&Ainun, di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).
Menurut Hasto, intervensi aparat itu merupakan bagian dari salah satu distorsi politik yang sedang terjadi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sebab, intervensi terhadap kampus yang memiliki kebebasan akademik bukanlah hal yang sejalan dengan prinsip demokrasi.
"Ini bukan demokrasi, dalam tradisi apapun, baik demokrasi liberal maupun demokrasi sosialis, tidak ada intervensi dengan cara seperti itu, memaksa perguruan tinggi yang memiliki kebebasan akademik," ujarnya.