Berdasarkan analisis internal, dapat disimpulkan masyarakat terutama para pengguna sosial media, cenderung menginginkan presiden netral.
"Netizen tidak ingin melihat Pak Jokowi memiliki keberpihakan yang didasari oleh conflict of interest karena anaknya menjadi cawapres atau anaknya menjadi ketua umum partai," ucap Andi.
"Ada juga suara-suara yang kami lihat di platform media (sosial) yang menginginkan presiden fokus menyelesaikan masa jabatan keduanya sampai 20 Oktober 2024," sambungnya.