BANDUNG BARAT, iNews.id - Okupansi hotel di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sejak awal hingga pertengahan tahun ini tidak menunjukkan tanda-tanda grafik meningkat. Kondisi perekonomian sedang sulit dinilai menjadi salah satu indikator minat masyarakat untuk staycation di hotel menurun.
Belum lagi adanya sejumlah kebijakan yang tidak menguntungkan bagi pelaku wisata. Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) KBB, Eko Suprianto, Sabtu (7/6/2025).
"Perekonomian sedang buruk, jadi tingkat okupansi juga sedikit," kata, Eko Suprianto, Sabtu (7/6/2025).
Berdasarkan data dari 13 hotel yang ada di bawah naungan PHRI KBB, kata dia menggambarkan angka okupansi tamu hotel masih sangat minim. Kondisi ini dikhawtirkan jika terjadi terus menerus bisa membuat bisnis hotel gulung tikar.
Dia menyebutkan, okupansi hotel di KBB selama 2025 tidak terlalu menggembirakan. Dia mencontohkan, di Januari hanya 48 persen, kemudian Februari 33 persen, Maret 18 persen, April 40 persen dan Mei 37,4 persen.
"Melihat angka kunjungan itu masih kurang bagus, tapi alhamdulillah," ucap owner dari objek wisata Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang ini.
Menurut dia, jika biasanya pada momen libur panjang atau hari besar cuti bersama angka okupansi hotel penuh. Berbeda dengan tahun ini, ketika ada beberapa momen libur panjang tidak serta merta membuat okupansi hotel naik.