Tutup Defisit APBN, Pemerintah Tarik Utang Rp614,9 Triliun

Anggie Ariesta
Wamenkeu Suahasil Nazara menuturkan, penarikan utang dilakukan untuk menutup defisit anggaran yang diproyeksikan berada di 2,78 persen terhadap PDB. (Foto: Tangkapan Layar)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan melaporkan realisasi pembiayaan utang hingga November 2025 mencapai Rp614,9 triliun. Angka tersebut setara 84 persen dari total target (outlook) tahunan sebesar Rp731,5 triliun.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menuturkan, penarikan utang ini dilakukan untuk menutup defisit anggaran yang diproyeksikan berada di level 2,78 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Saat ini defisitnya adalah 2,35 persen dari PDB. Ini on track menuju desain dari APBN. Biasanya sukanya disebutnya pakai 'tekor'. Jadi, defisit saat ini 2,35 persen dari PDB itu on track," kata Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (18/12/2025).

Untuk menjaga agar pembiayaan tetap terkendali dan tidak membebani pasar secara berlebihan, pemerintah telah mendapatkan persetujuan dari DPR untuk menggunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun. Penggunaan dana cadangan tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) baru.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
7 jam lalu

Purbaya Lapor APBN Defisit Rp560,3 Triliun per November 2025

Nasional
28 hari lalu

APBN RI Tekor Rp479,7 Triliun per Oktober 2025

Nasional
1 bulan lalu

Purbaya Ogah APBN Tanggung Utang Whoosh: Kalau Saya Mending Nggak Bayar

Nasional
1 bulan lalu

Menkeu Purbaya Jadi Pengajar di SMAN 3 Jakarta, Paparkan Peran APBN dalam Perekonomian

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal