Jalan berliku dilalui Sutiyoso untuk mencapai puncak karier militer. Meski terbilang cemerlang dalam berbagai medan pertempuran dan penugasan, pangkatnya sempat mentok sampai kolonel hingga enam tahun lamanya.
Satu bintang emas akhirnya diraih ketika dia diplot sebagai Kasdam Jaya. Tentara yang memiliki nama samaran Kapten Manix tersebut dipercaya Wiranto untuk mengisi posisi tersebut. Wiranto yang kala itu menjabat Kasdam Jaya, dipromosikan sebagai Pangdam Jaya.
Belakangan, Sutiyoso kembali dipercaya menggantikan Wiranto pada 1994. Bintang emas di pundaknya bertambah satu alias mayor jenderal saat dia dipromosikan sebagai Pangdam Jaya. Adapun Wiranto naik bintang 3 sebagai Pangkostrad.
Pekan pertama 1997 atau sehari setelah Pemilu, Bang Yos dipanggil Panglima ABRI (Panglima TNI) Jenderal TNI Feisal Tanjung. Beredar bocoran Sutiyoso bakal dipromosikan sebagai Wakil KSAD, mendampingi Wiranto yang juga akan dinaikkan bintang empat dari Pangkostrad sebagai KSAD.
“Lalu tiba harinya, 13 Juni 1997, Wiranto resmi dilantik sebagai KSAD. Sebagai wakilnya, Mayjen TNI Subagyo HS.”
Apa yang terjadi? Kenapa Sutiyoso urung jadi Wakil KSAD? Apakah dia akan dipromosikan sebagai Pangkostrad? Segala rumor itu akhirnya terjawab. Nasib Yos tetap sebagai Pangdam Jaya. Jabatan Pangkostrad dipercayakan kepada Mayjen TNI Soegijono.
Kecewa? Sudah pasti. Namun sebagai seorang prajurit sejati yang tunduk pada Sapta Marga dia tak mau larut dalam kesedihan. Tentara yang pernah dinobatkan sebagai danrem terbaik se-Indonesia itu tetap menjalankan tugas sebaik-baiknya sebagai Pangdam Jaya.