"Dari situ harapan kami semua tetap menyatu koalisi adil makmur bertransformasi menjadi suatu kesatuan di DPR untuk efektif mengontrol pemerintahan," ujarnya.
Mardani mengatakan, sulit jika PKS berjuang sendirian sebagai oposisi mengawal pemerintahan. Bahkan, oposisi tetap tidak kuat hanya diisi dua partai.
"Lima-limanya perlu menyatu dan tidak baik kalau sendiri, tidak efektif," ucap dia.
Sebelumnya Koalisi Indonesia Adil dan Makmur resmi bubar, Jumat, 28 Juni 2019. Buntut selesainya koalisi, muncul wacana beberapa partai dalam koalisi tersebut bakal bergabung ke kubu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin.
Salah satu yang bakal bergabung adalah PAN. Hal itu dikuatkan dari pernyataan Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan.
Dia mengindikasikan partainya bakal bergabung dalam barisan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pimpinan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf). Namun, sebelum itu, PAN terlebih dahulu menggelar rapat kerja nasional (rakernas) yang agenda utamanya adalah sikap politik PAN ke depan.
"Kita bakal melakukan rakernas dalam waktu dekat 2-3 minggu ke depan untuk menentukan langkah selanjutnya bagi PAN. Pertama saya harus akui bahwa kemungkinan untuk PAN untuk bergabung ke pemerintah yang nanti bakal dipimpin Pak Jokowi sangat besar," kata Bara di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (29/6/2019).