JAKARTA, iNews.id - Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi, merespons huru-hara yang terjadi selama akhir Agustus 2025 lalu. Huru-hara yang terjadi seperti demo ricuh hingga penjarahan diketahui melahirkan sejumlah tuntutan baru agar peristiwa itu diusut tuntas.
Presiden Prabowo Subianto sudah berspekulasi mengenai adanya indikasi makar, terorisme, dan menuding pihak asing memainkan eskalasi di tingkat domestik. Sementara publik juga menduga adanya kontestasi politik kekuasaan, agenda politik rezim dan sebagainya.
Hendardi menilai, dibutuhkan klarifikasi dan investigasi mendalam agar rangkaian kerusuhan itu terklarifikasi dengan terang-benderang mengenai siapa dalang, bagaimana operasi berlangsung, apa tujuan politiknya dan sebagainya. Jika tidak, maka publik akan diliputi kecemasan dan ketidakpastian.
Menurutnya, Presiden Prabowo harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang kredibel.
"Untuk mengungkap fakta yang sebenarnya, menemukan pola gerakan, dan memisahkan penyampaian aspirasi demokratis dan kebebasan mengemukakan pendapat di muka umum yang dijamin oleh konstitusi negara dari agenda-agenda politik terselubung yang menungganginya," kata Hendardi dalam keterangannya, Minggu (7/9/2025).