Padahal dari hasil studi Yilmazkuday 2020, untuk menurunkan angka kasus positif dan kematian, minimal 75 persen populasi harus patuh menggunakan masker. Sementara kondisi saat ini masih di bawah 60 persen.
Wiku menambahkan, pemetaan kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak, hanya 9 persen dari 512 kabupaten/kota yang patuh dalam memakai masker. Sementara yang lebih memprihatinkan, kurang dari 4 persen kabupaten/kota yang patuh dalam menjaga jarak.
Jika masyarakat semakin lengah dalam menjalankan protokol kesehatan, hal itu akan meningkatkan penularan sehingga dapat dipastikan jika dilakukan testing dan tracing, kasus positif akan meningkat.
"Jika terus seperti ini, sebanyak apa pun fasilitas kesehatan yang tersedia tidak akan mampu menampung lonjakan yang terjadi," kata Wiku.