JAKARTA, iNews.id - Komisi IX DPR RI mendukung ide susu ikan yang diusulkan masuk dalam program makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto sebagai pengganti susu sapi. Namun lebih tepat istilahnya minuman bergizi tinggi sebab produk olahan ikan tidak dapat dikatakan sebagai jenis susu.
"Kami menyambut positif ya usulan tersebut, sangat baik. Hanya saja lebih tepat bila dinamakan atau istilahnya adalah minuman bergizi tinggi dari ikan," ujar Anggota Komisi IX Arzeti Bilbina, Kamis (12/9/2024).
Arzeti menjelaskan penamaan susu ikan dianggap kurang tepat oleh para ahli gizi karena produk minuman yang dimaksud bukan berasal dari puting ikan langsung seperti halnya dengan sapi.
"Ahli gizi kurang menyetujui dengan bahasa susu ikan, karena susu itu keluarnya dari puting. Sedangkan ikan tidak, sehingga lebih baik menggunakan bahasa minuman bergizi tinggi," jelasnya.
Terlepas dari penamaan tersebut, Arzeti mengatakan gagasan program pengganti susu sapi tersebut sangat baik. Pasalnya ‘susu’ yang berasal dari ikan ini memiliki kandungan omega 3 yang tinggi dan baik untuk mendukung kecerdasan anak-anak.
"Ikan adalah sumber protein berkualitas, omega 3-nya tinggi, kandungan vitamin dan mineral juga. Serta mendukung kesehatan otak, menjaga kesehatan kulit, dan buat imun juga sangat baik,” papar Arzeti.
“Dulu kita selalu membeli salmon laut dalam yang memiliki kandungan omega tinggi, sedangkan susu sapi kuat lemak jenuhnya,” sambung dia.