“Banyak murid-muridnya antara lain Pendiri Nahdlatul Ulama Syekh Hasyim Asyari, Pendiri Muhammadiyah Syekh Ahmad Dahlan, Pendiri Tarbiyah Islamiyah Syekh Usman Ar-Rusli, dan masih banyak lagi,” ujar Wapres.
Dari sejarah tersebut, Wapres menyebut ada kedekatan tersendiri antara Tanara, tempat dilahirkannya Syekh Nawawi, dengan Arab Saudi. Sebagai upaya mengembangkan ilmu-ilmu yang diwariskan Syekh Nawawi kepada umat Islam di Indonesia, kata Wapres, maka dibangunlah Penata, dari jenjang Ibtidaiyyah, Tsanawiyyah, dan Aliyah.
Selain itu juga dibangun STIF Syentra, agar nanti terlahir ahli-ahli fikih Indonesia seperti Syekh Nawawi.
"Menghadapi tantangan global, di mana cendekiawan muslim dituntut tidak hanya mampu menguasai ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu umum lainnya," kata dia.
Untuk itu STIF Syentra berekspansi menjadi universitas yang nantinya memiliki 6 fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Syariah, Fakultas Pertanian, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Sains dan Teknologi.
“Nantinya akan kami kembangkan menjadi Universitas Syekh Nawawi Al-Bantani. Lokasinya dekat sekali dari sini,” tutur Ma'ruf Amin.
Rencana kerja sama pengembangan pendidikan ini sudah pernah dibahas saat Dubes Faisal menemui Wapres di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Senin (28/08/2023) lalu. Usai pertemuan, dilakukan peninjauan ke area yang akan dibangun Universitas Syekh Nawawi Al-Bantani yang lokasinya berada sekitar 800 meter dari Penata seluas 10 hektare.