JAKARTA, iNews.id – Memasuki era kendaraan ramah lingkungan di Indonesia, kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dengan kadar timbal lebih rendah sangat dibutuhkan. Pertamina, sebagai penyedia BBM menjawabnya melalui Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC).
Ini juga menjadi era baru bagi Pertamina dalam memenuhi kebutuhan industri otomotif yang telah mengembangkan teknologi berstandar Euro 4. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menerapkan penggunaan BBM berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Talullembang mengemukakan, pengoperasian PLBC telah diintegrasikan dengan Refienery Unit IV Cilacap, sehingga produksi BBM berkualitas meningkat. “Dengan beroperasinya PLBC, kapasitas produksi Pertamax di Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barrel per bulan dari sebelumnya 1 juta barrel," ujarnya, dalam keterangan pers di Jakarta.
BBM yang diproduksi adalah bahan bakar jenis pertamax atau setara dengan Euro 4 sesuai standar internasional yang disyaratkan Kementerian Kehutanan Lingkungan Hidup (KLHK) dengan kandungan Research Octane Number (RON) ramah lingkungan. Produksi BBM ini juga menjawab kebutuhan industri otomotif yang memproduksi kendaraan bermotor mutakhir dengan engine system sesuai spesifikasi bahan bakar standar Euro 4.
Atas beroperasinya PLBC, lanjut Ignatius, mempercepat Kilang Cilacap memproduksi BBM kelas dunia. Beroperasinya PLBC juga akan mengurangi impor High Octane Mogas Component (HOMC) sebagai komponen blending produk gasoline secara signifikan, sehingga berdampak positif pada upaya pemerintah memperkuat cadangan devisa negara.