BEIJING, iNews.id - Tesla dilaporkan tengah bernegosiasi dengan CATL untuk penggunaan baterai bebas cobalt pada mobil yang diproduksi di pabrik Shanghai, China. Langkah ini menandai untuk pertama kalinya produsen mobil Amerika Serikat (AS) menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP) untuk mobil mereka.
Dilansir dari Carscoops, Rabu (19/2/2020), alasan penggunaan baterai tersebut, Tesla ingin mengurangi biaya produksi dan menjaga penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di China yang tengah goyah.
Produsen mobil bermarkas di California, AS ini telah menggelar pembicaraan dengan CATL China selama lebih dari satu tahun terkait pasokan baterai LFP. Kedua perusahaan dilaporkan telah mencapai kesepakatan.
"Baterai LFP lebih murah daripada yang digunakan kendaraan listrik saat ini hingga double-digit persen," kata seseorang dari perusahaan yang menolak disebutkan identitasnya.
Selama ini, produsen mobil listrik menggunakan baterai nickel-cobalt-aluminium (NCA) atau nickel-manganese-cobalt (NMC) pada mobil penumpang, karena kepadatan energinya lebih tinggi. Ini dapat memengaruhi jangkauan maksimal kendaraan dalam sekali pengisian daya.