JAKARTA, iNews.id - Tesla lagi-lagi melakukan penarikan terhadap hampir 2 juta unit mobil karena masalah self-driving. Ini dilakukan perusahaan untuk mencegah pengemudi menyalahgunakan fungsi Autopilot.
Langkah ini diambil setelah Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat melakukan penyelidikan selama 2 tahun terhadap hampir 1.000 kecelakaan yang melibatkan fitur Tesla ini.
Dilansir dari Techdar, Senin (22/1/2024), penarikan tersebut berlaku pada sejumlah mobil Tesla yang mencakup Model S 2012-2013, Model X 2016-2023, Model 3 2017-2023, dan Model Y 2020-2023.
NHTSA mengatakan sistem tersebut memberikan pengemudi rasa aman yang palsu, yang membuat mereka percaya ini benar-benar aman untuk diaktifkan dan digunakan untuk menavigasi jalan yang ramai sekalipun.
Ini seharusnya tidak mengejutkan bagi sebagian orang karena kinerja buruk Autopilot terdokumentasi dengan baik secara online. Di YouTube, banyak video yang menampilkan perangkat lunak yang crash tiba-tiba saat sedang berkendara.
Meskipun Tesla dalam manual booknya menyatakan mode ini dimaksudkan hanya untuk digunakan di jalan raya atau jalan dengan akses terbatas dengan pengemudi yang penuh perhatian, masih banyak pengemudi yang bingung. Pernyataan tersebut membuat mereka berpikir teknologi tersebut aman di jalan raya tanpa adanya risiko.