JAKARTA, iNews.id- Pemerintah Indonesia berupaya mengakselerasi keberadaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Ditargetkan hingga 2030 akan ada 15 juta unit kendaraan listrik wara-wiri di Tanah Air.
Untuk memenuhi target tersebut pemerintah melakukan banyak cara. Mereka berani memberikan insentif menarik agar para produsen mobil mau menghadirkan mobil listrik di Indonesia. Selain itu mereka juga memberikan kemudahan bagi para bengkel untuk melakukan konversi dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.
Upaya konversi diyakini jadi solusi dari mahalnya mobil listrik yang dijual di Indonesia saat ini. Benarkah demikian?
Vincent Raditya, salah satu kreator konten terkenal di Indonesia, saat ditemui di Periklindo Electric Vehicle Show 2023 (PEVS) mengatakan biaya modifikasi atau konversi mobil bensin ke mobil listrik memang lebih murah jika dibandingkan dengan harga mobil listrik yang ada saat ini. Hal itu dia rasakan saat mengubah mobil Mercedes-Benz dan Honda Civic Wonder lawas miliknya.
“Untuk konversi ini total biaya yang saya habiskan Rp 500 juta untuk dua mobil,” ujar Vincent Raditya.