SURABAYA, iNews.id – Belakangan ini mata uang rupiah bergejolak terhadap dolar Amerika Serikat dan memengaruhi bisnis di sektor industri, termasuk otomotif. Namun kondisi ini tak memengaruhi Sokonindo Automobile, selaku agen pemegang merek (APM) kendaraan asal China, DFSK, untuk terus menggarap pasar Indonesia.
DFSK merupakan pendatang baru di pasar Indonesia. Saat ini, merek kendaraan yang lahir di Dongfeng, China, itu baru memasarkan dua model, yakni di segmen kendaraan penumpang SUV 7-seater Glory 580 dan mobil komersial pikap Super Cab.
Managing Director of Sales Center Sokonindo Automobile, Franz Wang, mengatakan, sejak awal memulai bisnis otomotif di China satu dekade silam, DFSK sudah berkomitmen untuk menjadi merek global. Untuk mewujudkannya, DFSK harus berinvestasi di luar negeri.
Sejauh ini, tidak ada penghalang bagi perusahaan untuk terus melakukan penetrasi pasar. Pelemahan rupiah terhadap dolar AS dinilai tak akan menggoyahkan tujuan utama DFSK untuk menggarap pasar Indonesia. Apalagi, Pemerintah Indonesia mendukung investasi DFSK yang kini memiliki pabrik di Serang, Banten.
“Kenapa kami pilih Indonesia sebagai negara di luar China untuk berinvestasi, pada dasarnya adalah karena DFSK ingin selalu terus berkembang, tidak hanya di pasar China, tapi juga pasar internasional. Selama 10 tahun kami sudah melakukan ekspor, baik itu utuh atau terurai ke negara lain. Tapi kami juga sadar, sebagai produsen automotif, untuk bisa menjadi merek global, kami harus berinvestasi dengan mendirikan pabrik di beberapa kawasan di dunia,” jelasnya, di Surabaya, Jumat (14/9/2018).