Seperti diketahui, produsen asal Eropa masih kesulitan untuk mendapatkan bahan baku dan chip semikonduktor akibat invasi Rusia ke Ukraina. Ini membuat mereka harus menyesuaikan harga jual kendaraan listrik.
Apabila praktek perdagangan yang dilakukan produsen asal China tidak diinvestigasi lebih lanjut, Von der Leyen khawatir industri otomotif asal Eropa alami kebangkrutan. Dia memberi contoh di mana perusahaan-perusahaan kecil di Eropa alami kebangkrutan.
“Kita tidak melupakan bagaimana praktik perdagangan Tiongkok yang tidak adil berdampak pada industri tenaga surya kita. Banyak perusahaan perintis yang tersingkir oleh pesaing Tiongkok yang disubsidi secara besar-besaran,” ucapnya.
Setelah Ursula von der Leyen memberikan pernyataan tersebut, Kementerian Perdagangan Tiongkok menyebut tindakan tersebut sebagai “tindakan proteksionis terbuka”. Dia berjanji akan melindungi kepentingan dan hak-hak produsen asal China.