Benz Victoria Phaeton yang diimpor langsung dari Eropa saat itu dihargai 10.000 Gulden atau setara Rp83,9 juta. Mobil tersebut tiba di Pelabuhan Semarang, Jawa Tengah dan diterima oleh Sultan Pakoe Buwono X setahun kemudian setelah pemesanan.
Mobil tersebut juga datang lebih dulu ke Indonesia yang dulu bernama Hindia Belanda ketimbang Belanda. Pasalnya, mobil pertama yang datang ke Belanda baru tiba sekitar tahun 1896 di Den Haag.
Bentuknya yang seperti kereta kuda membuat banyak orang pada saat itu kagum sekaligus heran. Mobil tersebut juga tidak perlu ditarik oleh kuda yang membuat orang-orang menyebut mobil itu sebagai ‘Kereta Setan’.
Pasalnya, pada 1800-an transportasi darat saat itu menggunakan tenaga kuda untuk menariknya atau dikenal dengan sebutan kereta kuda. Kondisi ini yang membuat masyarakat heran karena saat itu juga belum populer kendaraan bermotor di Indonesia.
Mengenai mesin yang digunakan, Benz Victoria Phaeton atau Kereta Setan memiliki satu silinder dengan kapasitas mesin 2,0 liter yang menghasilkan tenaga 5 hp. Namun, masih menggunakan roda kalu dan ban karet yang keras, tapi dapat menampung delapan orang.
Mobil milik Raja Surakarta Pakoe Buwono X yang menjabat pada 1866-1939 tersebut pernah diikutsertakan dalam Pameran RAI Amsterdam Motor Show 1924. Kini mobil tersebut berada di negara kincir angin dan sedang diusahakan kembali ke Indonesia.