Dua kebijakan tersebut merupakan salah satu cara pemerintah Singapura dalam mengurangi angka kemacetan lalu lintas. Pemerintah Singapura menggunakan beberapa cara untuk mengatasi kemacetan di negara tersebut, diantaranya:
-Sistem Electronic Road Pricing (ERP): Pemerintah Singapura mengenakan biaya parkir elektronik pada area yang dianggap rawan kemacetan. Biaya ini dikenakan setiap kali kendaraan melewati area tersebut dan dibayar melalui sistem pembayaran elektronik yang dipasang di mobil.
-Mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya: Pemerintah Singapura mengenakan pajak COE (Certificate of Entitlement) pada kendaraan bermotor untuk mengontrol jumlah kendaraan di jalan raya dan mengurangi tingkat polusi udara.
-Pengembangan transportasi massal: Pemerintah Singapura telah meningkatkan jaringan transportasi massal seperti kereta api, bus, dan jalur sepeda untuk mengurangi jumlah kendaraan yang digunakan oleh penduduk Singapura.
-Pembangunan jalan raya yang baik: Pemerintah Singapura terus-menerus memperbaiki jaringan jalan raya di negara tersebut untuk meningkatkan aliran lalu lintas.
-Smart Traffic System : Pemerintah Singapura juga menggunakan teknologi Smart Traffic System untuk meningkatkan efisiensi lalu lintas dan mengurangi kemacetan.
-Carpooling dan ride-sharing : Pemerintah Singapura juga menyediakan fasilitas carpooling dan ride-sharing untuk mendorong masyarakat untuk berbagi kendaraan dan mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya.
-Encouraging working from home : Pemerintah juga menyarankan agar masyarakat bekerja dari rumah (work from home) untuk mengurangi jumlah kendaraan yang digunakan dalam perjalanan ke kantor.
Semua upaya yang dilakukan pemerintah Singapura untuk mengatasi kemacetan di negara tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk Singapura dan meningkatkan efisiensi lalu lintas.
Itulah penjelasan kenapa mobil di Singapura sangat mahal? Tertarik untuk memiliki mobil di Singapura?